DINAMIKA ORGANISASI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    LATAR BELAKANG
Seberapa kecil sebuah organisasi, tentu akan mengalami periode fluktuasi yang akan mengubah pola dan proses yang terjadi di dalamnya. Organisasi akan bisa maju jika memanfaatkan segala sumber daya yang ada padanya termasuk sumber daya manusia yang terdidik dan adaptif terhadap pekembangan zaman. Disisi lain kita tidak menafikan diri banyak organisasi yang stagnan dan akhirnya hancur karena tak berhasil mengelola konflik menjadi sebuah pemacu produktifitasnya. Dinamika yang kita lihat dari realita kekinian inilah yang menjadi latar belakang untuk dipahami dan dipelajari lebih mendalam. Bukan semata pada tataran teoritis tetapi juga pada tataran praktis atau implementasinya.
Semua organisasi tentu mengalami proses dinamika internal yang berbeda. Sejalan dengan tantangan, hambatan, peluang dan kekuatan yang dihadapi serta dimilikinya. Organisasi yang tak mampu beradaptasi dengan kemajuan zaman akan mengalami kemerosostan abaik dari segi efektifitas maupun efisiensi sumber daya yang dimilikinya. Selain itu kepemimpinan dalam internal organisasi sangat berperan banyak dalam menentukan kebijakan yang tentunya berdampak pada maju atau mundurnya organisasi. Kepemimpinan sendiri adalah proses untuk memengaruhi orang lain baik di dalam organisasi maupun diluar organisasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam suatu situasi dan kondisi tertentu.
Kepemimpinan yang baik dalam penetapan keputusan akan mengumpulkan data yang akurat, menganalisisnya dan mempertimbangkan berbagai aspek sebelum melakukan finalisasi keputusan. Saat ini kita berada dalam tepi potongan rantai sebab-akibat. Revolusi teknologi menyebabkan perubahan cara organisasi menyusun diri mereka sendiri. Perubahan struktur membutuhkan perubahan budaya yang lebih radikal, yaitu sistem sosial yang ada dalam organisasi tersebut.  Esensi perubahan budaya ini adalah investasi dan menekankan pada pengetahuan kerja, yaitu proses orang-orang dna transformasi informasi.
Era persaingan global ini membawa sejumlah tantangan dan sekaligus merupakan peluang. Self-Leadership adalah kunci dalam meningkatkan kemampuan pegawai ataupun anggota untuk menghadapi tantangan di era yang kaya informasi dan berbagai pengetahuan ini. Kepemimpinan yang ideal akan mampu menciptakan kemajuan dan kondusifitas organisasi dalam menghadapi kemajuan zaman. Untuk itu semua dibutuhkan kaderisasi kepemimpinan, hingga mampu membawa organisasi bahkan Negara menuju apa yang dicita-citakan sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-3.
Reformasi organisasi birokrasi pemerintah yang merupakan bagian dari agenda reformasi belum menunjukkan kinerja secara optimal karena banyaknya kelemahan (weaknesses) yang melekat pada  seluruh  sistem organisasi pemerintahan. Apabila dicermati, pokok permasalahan belum optimalnya kinerja kelembagaan pemerintah bermuara pada lemahnya strategi pengembangan kelembagaan pemerintah, dimana resistensi terhadap norma-norma dan paradigma perubahan sangat tinggi. Dengan mencermati perubahan yang terjadi, strategi pengembangan organisasi (organization development strategy) semestinya ditujukan pada pengembangan sinergisitas tiga strategi utama, yaitu struktural, perilakuan teknikal sehingga organisasi pemerintah mampu menyesuaikan (adjustable) dan fleksibel terhadap perubahan. Dalam studi tentang disain dan struktur organisasi dikenal beberapa dimensinya, yaitu kompleksitas, formalisasi dan sentralisasi.
Birokrasi yang nampak baku dan kaku yang lebih mengedepankan proses ketimbang hasil, sedangkan sentralisasi kewenangan dalam pengambilan keputusan cenderung berada pada pusat kekuasaan. Keadaan-keadaan inilah yang secara luar biasa menjadi pemicu menguatnya citra negatif birokrasi dalam pemerintahan pada umumnya.
Reformasi birokrasi walaupun sudah dilakukan secara internal, perubahan struktur organisasi dan program kerja sudah dijalankan  tetapi kinerjanya tetap tidak berubah bahkan cenderung semakin buruk. Kasus-kasus penyalahgunaan wewenang semakin meningkat tidak hanya terjadi di lembaga eksekutif melainkan meluas kelembaga legislatif dan yudikatif. Kecenderungan meluasnya kasus-kasus tidak hanya terjadi di tingkat pusat, tetapi juga meluas ke daerah. Hal itu  bisa dimaklumi karena perubahan-perubahan internal itu dilakukan semata-mata hanya berdasarkan keinginan sesaat. Empat kali pergantian kepemimpinan pasca reformasi tidak mengubah perilaku ini, bahkan terjadi hal yang sebaliknya. Mengapa hal itu bisa terjadi? Jawabannya adalah tidak adanya komitmen dan keteladanan dari para pemimpin. Perencanaan dan program reformasi sebaik apapun tidak akan bisa dijalankan kalau tidak ada komitmen dan keteladanan dari para pemimpin.
Keteladanan yang hilang dari sosok pemimpin inilah yang kadang menjadi pemicu konflik, selain daripada kepuasan daripada kepemiminan itu sendiri. Organisasi sebagai media kerjasama dan kreatifitas haruslah dibangun bukan dnegan pemaksaan kehendak tapi dibangun diatas kebersamaan dan kesamaan kepentingan di dalamnya. Konflik dalam organisasi bisa menjadi buruk maupun baik bergantung dari bagaimana seorang pemimpin mengelola dinamika yang terjadi tersebut.
Perubahan inilah yang selalu dikaitkan dnegan penegmbangan organisasi, sesuai dengan tuntutan dna kebutuhan. Tuntutan ini timbul akibat lingkungan organisasi yang selalu berubah. Berdasarkan pada hal tersebut maka kami merasa perlu untuk melihat dan mengetahui dinamika perubahan yang terjadi dalam organisasi dalam bentuk makalah yang telah kami susun ini.

1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian diatas maka makalah ini secara khusus membahas permasalahan sebagai berikut:
a.Apa definisi dari organisasi?
b.Apa definisi dari dinamika organisasi?
c.Apa definisi dari taksonomi organisasi?
d.Apa definisi dari struktur organisasi?
e.Bagaimana model desain struktur organisasi?
f.Bagaimana perubahan dalam organisasi?
g.Bagaimana konflik dan penyelesaiannya dalam organisasi?


1.3 TUJUAN PENULISAN
   Menurut rumusan masalah diatas, penulis merumuskan beberapa tujuan penulisan antara lain:
a.Mengetahui definisi dari organisasi
b.Mengetahui definisi dari dinamika organisasi
c.Mengetahui definisi dari taksonomi organisasi
d.Mengetahui definisi dari struktur organisasi
e.Mengetahui dan memahami model desain struktur organisasi
f.Mengetahui dan memahami perubahan dalam organisasi
g.Mengetahui dan memahami konflik dan penyelesaiannya dalam organisasi

1.4   MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat yang didapatkan melalui makalah ini antara lain :
1.     Untuk guru,dapat menambah wawasan dan dapat menilai seberapa jauh pemahaman siswa mengenai materi ini.
2.     Untuk mahasiswa,menambah wawasan siswa mengenai Kepemimpinan Pemerintahan khususnya materi Dinamika Organisasi
3.     Untuk masyarakat,menambah wawasan masyarakat dan dapat menjadi sumber informasi untuk pemahaman lebih dalam pada materi.


BAB II
PEMBAHASAN

Menurut Milton J. Esman lembaga diartikan sebagai suatu organisasi formal yang menghasilkan perubahan melindungi perubahan, dan jaringan dukungan-dukungan yang dikembangkannya. Sedangkan pengembangan kelembagaan menurut Arturo adalah sebagai proses untuk memperbaiki kemampuan lembaga guna mengefektifkan penggunaan sumber daya manusia dengan keuangan yang tersedia. Proses ini dapat secara internal digerakan oleh manajer sebuah lembaga atau dicampurtangan atau disponsori oleh pemerintah atau badan-badan pembangunan. Lebih lanjut dikatakan sasaran yang ingin dicapai dari pengembangan organisasi adalah untuk mempermudah organisasi dalam melakukan perubahan, menghindarkan organisasi dari keruntuhan, keusangan dan kekakuan. Pengembangan organisasi perlu dilakukan karena organisasi hidup dalam dunia yang berubah dengan cepatnya, maka organisasi harus mampu melakukan inovasi dan kreativitas untuk mempertahankan kemajuannya.
Dalam menghadapi berbagai tantangan penyebab perubahan tersebut organisasi dapat menyesuaikan diri dengan jalan:
1.Merubah struktur yaitu menambah satuan, mengurangi satuan, merubah kedudukan satuan, menggabungkan beberapa satuan tugas yang lebih besar, menjadi satuan yang lebih kecil, merubah sistem sentralisasi menjadi desentralisasi atau sebaliknya, merubah alur kontrol, merinci kembali kegiatan atau tugas, menambah pejabat, serta mengurangi pejabat.
2.Merubah tata kerja meliputi  tata cara, tata aliran, tata tertib, dan syarat-syarat melakukan pekerjaan.
3.Merubah sifat orang, sikap, tingkah laku, perilaku, dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan.
4.Melengkapi sarana kerja, menambah peralatan kerja.
Keempat macam perubahan tersebut saling berkaitan, satu sama lain. Sedangkan ciri-ciri perubahan yang berhasil itu menurut Siagian adalah :
1.Kemampuan bergerak lebih cepat dalam arti lebih inovatif dan tanggap terhadap tuntutan lingkungannya;
2.Sadar tentang pentingnya komitmen pada peningkatan mutu produk yang dihasilkan, berupa barang dan atau jasa;
3.Peningkatan keterlibatan para anggota organisasi dalam proses pengambilan keputusan, terutama yang menyangkut karier, pekerjaan dan penghasilannya;
4.Orientasi pada pelanggan yang kemampuan membeli, preferensi dan kecenderungannya perilaku selalu berubah;
5.Organisasi yang strukturnya menjurus kepada bentuk yang semakin datar dan bukan piramida, antara lain berkat penerapan teknologi dan perubahan kultur organisasi.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, lembaga merupakan bagian dari suatu organisasi yang dituntut untuk terus melakukan pembenahan dan penyesuaian guna memenuhi tuntutan dan kebutuhan dengan menggunakan sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan dari organisasi.
2.1DEFINISI ORGANISASI
Organisasi berasal dari kata Yunani organon, dan istilah Latin organum yang berarti alat, bagian, anggota atau badan.
Definisi menurut beberapa ahli antara lain :
1.Menurut James D Mooney :  Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama.
2.Sedangkan menurut Chester I Barnard : Organisasi sebagai suatu sistem dari aktifitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Chester I Barnard melihat organisasi itu merupakan suatu susunan skematis, dimana tergambar sistem daripada aktifitas kerja sama.
3.Menurut Ernest Dale : Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu  struktur atau pola hubunngan kerja dari orang-orang dalam suatu kerja kelompok.
4.Menurut Cyril Soffer : Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peran tertentu dalam suatu system kerja dan pembagian dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas-tugas, dibagikan kemudian digabung lagi dalam beberapa bentuk hasil.
5.Menurut Kast dan Rosenzweig : Organisasi adalah sub sistem teknik, sub sistem structural, sub system pshikososial dan sub system manajerial dari lingkungan yang lebih luas dimana ada kumpulan orang-orang berorenteasi pada tujuan.
Di Indonesia, istilah “lembaga”  digunakan baik dalam arti institusi maupun dalam arti organisasi. Dari beberapa definisi di atas dapatlah disimpulkan bahwa definisi dari organisasi itu sebagai berikut :
1.Organisasi dalam arti badan adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan tertentu.
2.Organisasi dalam arti bagan atau struktur adalah gambaran secara skematis tentang hubungan-hubungan kerja sama dari orang-orang yang terdapat dalam rangka usaha untuk mencapai suatu tujuan.
3.Organisasi adalah wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya tidak dapat dicapai secara individual.
Pada dasarnya ada 3 hal yang mendorong orang untuk membentuk suatu organisasi, yaitu :
1.Pekerjaan yang banyak menumpuk dan tidak mungkin dikerjakan oleh orang seorang.
2.Pekerjaan kadang-kadang menuntut keahlian tertentu dan berbeda.
3.Pekerjaan dilaksanakan di beberapa tempat yang berbeda,dalam waktu bersamaan.
Ada beberapa prinsip dalam organisasi yang ideal harus dilakukan yaitu :
1.Perumusan tujuan dengan jelas
2.Pembagian Kerja
3.Delegasi Kekuasaan ( Delegation of Autority)
4.Rentang Kekuasaan
5.Tingkat-Tingkat Pengawasan
6.Kesatuan Perintah dan Tanggungjawab (Unity of Command and Responsibility)
7.Koordinasi
8.Pelayanan Prima
9.Kedisiplinan dan Budaya Kerja

2.2  DEFINISI DINAMIKA ORGANISASI
Dinamika Organisasi menurut KBBI adalah gerakan atau kekuatan yang dimiliki sekumpulan individu dalam organisasi yang dapat emnimbulkan perubahan di dalam tata hidup organisasi yang bersangkutan.
Jika dilihat dari asal katanya, dinamika memiliki arti tenaga/kekuatan yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap setiap keadaan keadaan. Sedangkan organisasi merupakan kumpulan orang-orang yang merupakan kesatuan sosial yang mengadakan interaksi yang intensif dan mempunyai tujuan bersama.
Dengan demikian dinamika organisasi merupakan sebuah konsep yang menggambarkan proses yang terjadi dalam tubuh organisasi yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu berubah-ubah.
Selain itu dinamika organisasi dapat juga diartikan sebagai suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu, memiliki hubungan psikologi secara jelas antara anggota satu dengan yang lain yang dapat berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama.
Berdasarkan pernyataan diatas maka dinamika organisasi pada dasarnya merupakan proses-proses kelompok yang menggambarkan semua hal yang terjadi dalam kelompok akibat adanya interaksi individu-individu yang ada dalam kelompok itu. Dinamika organisasi merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup dalam sebuah kelompok/organisasi. Fungsi dari dinamika organisasi itu antara lain :
1.Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup. (Bagaimanapun manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.)
2.Memudahkan segala pekerjaan. (Banyak pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan tanpa bantuan orang lain)
3.Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga selesai lebih cepat, efektif dan efesian. (pekerjaan besar dibagi-bagi sesuai bagian kelompoknya masing-masing / sesuai keahlian)
4.Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat (setiap individu bisa memberikan masukan dan berinteraksi dan memiliki peran yang sama dalam masyarakat)
Semakin besar ukuran suatu organisasi semakin cenderung menjadi kompleks keadaannya. Kompleksitas ini menyangkut berbagai hal seperti kompleksitas alur
informasi, kompleksitas komunikasi, kompleksitas pembuat keputusan, kompleksitas pendelegasian wewenang dan sebagainya.
Sebagai contoh, seorang pimpinan yang ingin memajukan organisasinya missal dalam hal Angkatan Muda Siliwangi, harus memahami faktor-faktor apa saja yang menyebabkan timbulnya konflik, baik konflik di dalam individu maupun konflik antar perorangan dan konflik di dalam kelompok dan konflik antar kelompok. Salah satunya bisa terkait suksesi atau regenerasi kepemimpinan di tubuh organisasi dan kegiatan silaturahim personal diluar sifat impersonal organisasi.

2.3  DEFINISI TAKSONOMI ORGANISASI
Kata taksonomi diambil dari bahasa Yunani tassein yang berarti untuk mengelompokkan dan nomos yang berarti aturan. Taksonomi dapat diartikan sebagai pengelompokan suatu hal berdasarkan hierarki (tingkatan) tertentu. Di mana taksonomi yang lebih tinggi bersifat lebih umum dan taksonomi yang lebih rendah bersifat lebih spesifik. 
Struktur organisasi biasanya direfleksikan kedalam peta organisasi yang secara visual digambarkan dalam bentuk kotak dan garis. Struktur organisasi akan merepresentasikan semua kegiatan dan proses aktivitas yang terjadi didalam sebuah organisasi. Secara taksonomi peta organisasi menggambarkan 3 hal pokok yakni :
1.Tingkat spesialisasi dan kompleksitas organisasi
2.Tingkat formalisasi organisasi
3.Tingkat sentralisasi/ desentralisasi organisasi
Spesialisasi atau kompleksitas organisasi dibedakan lebih lanjut menjadi tiga bagian yakni: horizontal differentiation, vertical differentiation dan spatial differentiation. Horizontal differentiation menjelaskan seberapa banyak pekerjaan harus dilakukan oleh karyawan, tingkat kebutuhan akan profesi dan spesialisasi karyawan, kebutuhan akan training dan pendidikan karyawan dalam kaitannya dengan tugas dan pekerjaan yang harus dilaksanakannya dan tingkat departementalisasi organisasi. Semakin banyak pekerjaan, profesi dan spesialisasi, semakin banyak kebutuhan akan training khusus dan semakin banyak departementalisasi maka akan semakin kompleks organisasi tersebut.
Vertical differentiation berkaitan dengan banyaknya level/ tingkatan didalam organisasi. Semakin sedikit level organisasi maka semakin lebar rentang kendali yang harus dijalankan seorang manajer. Sebaliknya semakin banyak level organisasi semakin sempit rentang kendalinya. Sedangkan spatial differentiation berkaitan dengan lokasi organisasi. Semakin jauh jarak antar unit organisasi, departemen dan orang-orang yang bekerja didalamnya, organisasi tersebut menjadi semakin kompleks.

2.4  DEFINISI STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal. Dalam definisi lainnya struktur organisasi diartikan sebagai suatu sistem atau jaringan kerja terhadap tugas-tugas, sistem pelaporan dan komunikasi yang menghubungkan secara bersama pekerjaan individual dan kelompok.
Semua organisasi betapa pun kecilnya, mempunyai semacam struktur kerena secara umum suatu struktur dirancang dengan maksud untuk memastikan bahwa organisasi dirancang dnegan cara yang paling baik untuk mencapai sasaran-sasaran dan tujuan-tujuannya.
Struktur organisasi menetapkan cara bagaimana tugas dan pekerjaan dibagi, dikelompokkan dan dikoordinir secara formal. Pernyataan ini mengacu pada elemen struktur organisasi yang meliputi enam elemen kunci. Elemen inilah yang perlu diperhatikan ketika hendak mendesain struktur, antara lain :
1.Spesialisasi pekerjaan.
Suatu tingkat dimana tugas dan organisasi dibagi-bagi menjadi pekerjaan-pekerjaan yang terpisah. Hakikat dari spesialisasi kerja adalah pekerjaan dapat dikerjakan oleh lebih dari satu individu, sejumlah pekerjaan dipecah-pecah menjadi sejumlah langkah dengan tiap langkah diselesaikan oleh seorang individu berlainan jadi individu-individu berspesialisasi dalam mengerjakan bagian dari suatu kegaitan, bukan mengerjakan seluruh kegiatan. Spesialisasi kerja juga dapat disebut sebagai pembagian tenaga kerja.
2.Departementalisasi.
Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan bersama sejumlah pekerjaan. Pengelompokkan kegiatan dapat dilakukan melalui :
1.Menurut fungsi yang dijalankan
2.Menurut tipe produk yang dihasilkan organisasi
3.Atas dasar geografik dan teritori
4.Tipe tertentu dan pelanggan
3.Rantai komando.
Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada siapa. Dalam garis komando ini juag meliputi wewenang atau hak-hak inheren dalam posisi manajerial/kepemimpinan untuk memberi perintah dan mengaharapkan itu dipatuhi.
4.Rentang kendali (Span of Control).
Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer secara efisien dan efektif. Rentang kendali sangat penting karena sangat menentukan banyaknya tingkatan dan manajer yang harus dimiliki oleh suatu organisasi.
5.Sentralisasi dan Desentralisasi.
Sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi. Desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi.
6.Formalisasi.
Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan serta diatur. Berkaitan dengan tingkat standarisasi pekerjaan yakni sejauh mana aktivitas organisasi dikerjakan berdasarkan regulasi, aturan dan prosedur kerja. Demikian juga formalisasi menjelaskan sejauhmana rutinitas sebuah pekerjaan.

2.5  MODEL DESAIN STRUKTUR ORGANISASI
Desain organisasi pada umumnya terdiri dari 3 macam model yakni konvensional, birokrasi dan matriks. Namun pada era globalisasi ini dengan bertambahnya tantangan organisasi dalam lingkungan yang semakin kompetitif, struktur organisasi harus menyesuaikan diri agar dapat bersaing dan beradaptasi dengan fleksibel. Oleh karena itu kemudian muncul desain struktur organisasi baru, yang merupakan pengembangan model struktur organisasi yang telah ada sebelumnya. Desain struktur organisasi baru itu adalah Struktur Tim, Struktur Virtual/Jaringan dan Struktur tanpa Tapal Batas.
a.Konvensional
Suatu struktur organisasi yang bercirikan tingkat departementalisasi sederhana, rentang kendali yang luas, wewenang yang dipusatkan dalam tangan stau orang dan tingkat formalisasi rendah. Struktur ini banyak dipakai dalam organisasi bisnis kecil dimana pemilik dan manajer adalah satu orang yang sama. Kelebihannya cepat, luwes, tidak mahal dan tanggung jawab yang jelas. Kelemahannya lebih karena riskan dimana semua bergantung pada satu orang.
b.Birokrasi
Suatu struktur dengan tugas-tugas operasi yang sangat rutin dicapai lewat spesialisasi, aturan dan pengaturan yang sangat formal. Dimana tugas-tugas dikelompokkan kedalam departemen-departemen, fungsional, wewenang terpusat, rentang kendali yang sempit dan pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando. Kelebihannya pada memperkecil kemungkinan duplikasi personalia dan kesempatan yang sama bagi pegawai untuk berbicara mengemukakan pendapat dan kreatifitas. Perhatian yang berlebih terhadap pematuhan aturan-aturan, bila muncul kasus yang tidak sesuai aturan tidak ada ruang untuk modifikasi.
c.Matriks
Suatu struktur yang menciptakan lini rnagkap wewenang, menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk (matriks memiliki rantai komando ganda). Kekuatan matriks terletak dalam menempatkan para spesialis secara bersama, meminimalkan jumlah, sementara itu memungkinkan pengumpulan dan penggabungan sumber daya khusus secara bersama-sama untuk semua produk. Kelemahannya terletak pada kesulitan mengkoordinasi tugas dari spesialis fungsional yang beraneka agar aktivitas mereka diselesaikan pada waktunya sesuai anggaran.
d.Tim
Suatu sturktur yang menekankan penggunaan tim sebagai piranti pusat untuk mengkoordinasi kegiatan kerja. Karakteristik primernya adalah bahwa stuktur ini memecah penghalang departemental dan mendesentralisasi pengambil keputusan sampai tingkat tim. Disamping itu struktur tim juga menuntut pegawai untuk menjadi generalis dan spesialis.
e.Virtual/jaringan
Suatu sturktur yang menempatkan suatu organisasi inti yang lebih kecil, menggunakan sumber luar untuk fungsi-fungsi utamanya dibidang bisnis atau reinventing-government. Dalam istilah struktural, organisasi virtual sangat tersentralisasi dengan sedikit atau tanpa departementalisasi. Organisasi virtual bersifat menciptakan jaringan-jaringan hubungan serta berbeda dengan birokrasi yang mempunyai banyak vertical manajemen. Keuntungannya terletak pada keluwesan, dan kekurangannya adalah pada control manajemne atas bagian-bagian utama.
f.Organisasi tanpa Tapal batas
Struktur organisasi yang lebih berusaha mengusahakan penghapusan rantai komando sehingga memungkinkan mempunyai rentang kendali yang tidak terbatas dan menggantikan departemen dengan tim-tim yang diberdayakan. Organisasi ini dapat dilakukan secara vertical maupun horizontal.
Pada akhirnya perbedaan desain struktur suatu organisasi sangat dipengaruhi dan disebabkan berbagai kendala yang terdapat dalam organisasi. Faktor pembeda lainnya adalah pada strategi, ukuran organisasi, teknologi dna lingkungan.

2.6  PERUBAHAN DALAM ORGANISASI
Kesuksesan perubahan organisasi tidak hanya tergantung pada kesuksesan implementasi elemen teknis tetapi juga pada kesuksesan dalam mengatasi hambatan yang muncul pada tingkat individu sebagai suatu ketidakpatuhan atau merupakan suatu reaksi negatif terhadap perubahan. Perubahan suatu organisasi bisa dilihat dari beberapa variabel yaitu:
a.Adanya pergantian pegawai, adanya mutasi tingkat lapisan bawah (labour turn over). Sebuah organisasi yang ingin berkembang maka harus memperhatikan pergantian staff sebagai langkah untuk menormalisasikan organisasi. Karena organisasi yang tidak melakukan pergantian staff, maka besar kemungkinan manajemen didalamnya tidak kondusif dan cendrung menerima apa adanya.
b.Konflik organisasi (Organization conflict). Robbins (1996 dalam Juanita) dalam "Organization Behavior" menjelaskan bahwa konflik adalah suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara dua pendapat (sudut pandang) yang berpengaruh atas pihak-pihak yang terlibat baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Sedang menurut Luthans dalam Juanita (1981) konflik adalah kondisi yang ditimbulkan oleh adanya kekuatan yang saling bertentengan. Kekuatan-kekuatan ini bersumber pada keinginan manusia.
c.Organization Growth (pertumbuhan organisasi). Tidak dapat dipungkiri bahwa organisasi yang maju selalu mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan itu indikasinya adalah adanya peningkatan produksi dan peningkatan kompetensi staff.
d.Adminstration Succession (pergantian pimpinan). Sebuah organisasi yang ingin maju maka idealnya melakukan pergantian pimpinan. Manfaat dari adanya pegantian tersebut adalah untuk memberikan motivasi suasana baru bagi pimpinan dan untuk menghindari adanya kolusi, korupsi dan nepostisme terhadap organisasi.
e.Organization technology ( teknologi organisasi). Organisasi yang memanfaatkan perkembanagan teknologi maka akan mengalami perubahan. Perubahan itu bukan hanya terhadap kemampuan produksi tetapi juga terhadap kinerja staff. Dengan memanfaatkan teknologi maka terjadi efesiensi dan efektivitas kerja.
f.Organization Development (Perkembangan organisasi). Yang dimaksud dengan perkembangan organisasi (Organization Development/OD) adalah usaha jangka panjang dalam meningkatkan proses pembaharuan dan pemecahan masalah organisasi yang mendapat dukungan penuh dari manajemen puncak
Pada dasarnya perkembangan organisasi merupakan suatu proses sistematik dan terencana dengan menggunakan praksis maupun prinsip-prinsip ilmu perilaku (psikologi) terapan dalam membawa organisasi menuju peningkatan efektivitas dan kompetensi organisasi. Biasanya perkembangan organisasi diselenggarakan melalui diagnosis dan manajemen kultur organisasi, dengan penekanan pada tim kerja formal, tim temporer, dan kultur antar kelompok. Dalam pelaksanaannya secara aktual, perkembangan organisasi seringkali memanfaatkan jasa konsultan-fasilitator.
Tiga penyebab utama yang mengakibatkan organisasi memerlukan perkembangan, yaitu :
1.Tingkat kompetisi yang makin tinggi di era globalisasi.
2.Kebutuhan akan peningkatan daya tahan organisasi.
3.Kebutuhan akan peningkatan kinerja organisasi.
Ketiga penyebab utama tersebut menuntut organisasi untuk berubah/berkembang hingga memiliki lima ciri organisasi unggul abad 21, yakni:
a.Lebih cepat (Fasting)
b.Sadar kualitas (Quality aware)
c.Keterlibatan karyawan tinggi (Official participations)
d.Berorientasikan pelanggan (Costumer orientation)
e.Lebih ramping (Slendering)

2.7  KONFLIK DAN PENYELESAIANNYA DALAM ORGANISASI
Konflik adalah perbedaan pendapat antara anggota satu dengan yang lain akibat kurangnya komunikasi di dalam organisasi. Dalam definisi Al-Quran disebut juga sebagai ikhtilaf, sebagaimana disebutkan dalam Q.S. Al-Baqarah : 164, 176, 213 juga ayat 253 dan Q.S. Al-Anfal : 42. Konflik Organisasi (organizational conflict) adalah ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya- sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja dan atau kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai dan persepsi. Konflik dapat menimbulkan bermacam-macam dinamika prilaku berorganisasi.
Berikut ini adalah lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi :
1. Konflik dalam diri individu Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.
2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama karena pertentengan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain.
3. Konflik antar individu dan kelompok seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka.
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama. Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam organisasiorganisasi.Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja.
5. Konflik antar organisasi konflik ini biasanya disebut dengan persaingan.
Konflik dapat terjadi dikarenakan oleh beberapa penyebab. Dan penyebab-penyebab yang biasanya menjadi latar belakang konflik adalah :
1. Suatu situasi dimana tujuan-tujuan tidak sesuai
2. Keberadaan peralatan-peralatan yang tidak cocok atau alokasi-alokasi sumber daya yang tidak sesuai
3. Suatu masalah yang tidak tepatan status
4. Perbedaan pandangan
5. Adanya aspirasi yang tidak ditampung.
Lalu bagaimana mengelola hingga menyelesaikan konflik dalam organisasi ? Menurut Nader dan Todd dalam bukunya The Disputing Process Law in Ten Societes dibutuhkan sebuat strategi dalam menyelesaikan konflik. Strategi tersebut dapat berupa :
a.Memberikan kesempatan kepada semua anggota organisasi untuk mengemukakan pendapatnya tentang kondisi-kondisi penting yang diinginkan.
b.Meminta masing-masing pihak melihat dari perspektif pihak lain yang berseberangan baik argumen, pemikiran maupun posisinya. Tujuannya untuk melihat dari perspektif yang berbeda hingga masing-masing pihak sadar bahwa tujuan yang hendak dicapai adalah perbaikan dan kemajuan organisasi.
c.Menunjukan kepemimpinan yang tegas dan bijak serta mempertimbangkan berbagai hal dalam menetapkan keputusan. Hingga didapatkan finalisasi keputusan yang setidaknya mengakomodir kepentingan dari masing-masing pihak.
d.Bersabar, dimaksudkan mengabaikan konflik sebagai suatu riak-riak kecil yang memang tak berkekuatan hukum dan tak memiliki tujuan maupun argument yang jelas.
e.Penghindaran, ini dimaksudkan meninggalkan konflik didasarkan pada perhitungan bahwa konflik yang terjadi atau dibuat tidak memiliki kekuatan secara social, ekonomi dan emosional.
f.Kekerasan atau Paksaan, tindakan yang diambil dalam mengatasi konflik jika dipandang dapat menimbulkan dampak berbahaya dan mengancam bagi pihak lain yang tak bersalah.
g.Negosiasi, tindakan ini menyangkut pandangan bahwa penyelesaian konflik dapat dilakukan secara musyawarah bersama-sama tanpa pelibatan pihak ketiga.
h.Konsiliasi, yakni tindakan membawa semua pihak yang berkonflik menuju ke meja perundingan. Dalam konteks ini ditunjuk Konsiliator yang menjadi penengah diantara dua pihak yang berkonflik.
i.Mediasi, sebagai upaya maupun tindakan dimana pihak ketiga ditunjuk untuk sama-sama terlibat menangani/ membantu penyelesaian konflik agar tercapai persetujuan. Diharapkan masing-masing pihak secara dewasa mempercayakan penyelesaian terbaik kepada pihak ketiga yang dianggap adil dna tak memihak.
j.Arbitrasi, dalam hal ini kedua pihak setuju membawa masalah ke jalur hukum dan lembaga peradilan / lembaga yang memiliki otoritas hukum. Dan sebelumnya mereka semua harus setuju dan berjanji untuk mematuhi serta menerima keputusannya.
k.Peradilan, hal ini merujuk pada intervensi pihak ketiga yang berwenang untuk campur tangan dalam penyelesaian konflik, apakah pihak-pihak itu menginginkan ataupun tidak.



BAB III
PENUTUP

3.1  KESIMPULAN
Organisasi dalam arti badan adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan tertentu. Organisasi dalam arti bagan atau struktur adalah gambaran secara skematis tentang hubungan-hubungan kerja sama dari orang-orang yang terdapat dalam rangka usaha untuk mencapai suatu tujuan. Organisasi adalah wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya tidak dapat dicapai secara individual.
Pada dasarnya ada 3 hal yang mendorong orang untuk membentuk suatu organisasi, yaitu :
1.Pekerjaan yang banyak menumpuk dan tidak mungkin dikerjakan oleh orang seorang.
2.Pekerjaan kadang-kadang menuntut keahlian tertentu dan berbeda.
3.Pekerjaan dilaksanakan di beberapa tempat yang berbeda,dalam waktu bersamaan.
Dinamika Organisasi menurut KBBI adalah gerakan atau kekuatan yang dimiliki sekumpulan individu dalam organisasi yang dapat emnimbulkan perubahan di dalam tata hidup organisasi yang bersangkutan.
Jika dilihat dari asal katanya, dinamika memiliki arti tenaga/kekuatan yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap setiap keadaan keadaan. Sedangkan organisasi merupakan kumpulan orang-orang yang merupakan kesatuan sosial yang mengadakan interaksi yang intensif dan mempunyai tujuan bersama.
Dengan demikian dinamika organisasi merupakan sebuah konsep yang menggambarkan proses yang terjadi dalam tubuh organisasi yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu berubah-ubah.
Struktur organisasi menetapkan cara bagaimana tugas dan pekerjaan dibagi, dikelompokkan dan dikoordinir secara formal. Pernyataan ini mengacu pada elemen struktur organisasi yang meliputi enam elemen kunci.
Desain organisasi pada umumnya terdiri dari 3 macam model yakni konvensional, birokrasi dan matriks. Namun pada era globalisasi ini dengan bertambahnya tantangan organisasi dalam lingkungan yang semakin kompetitif, struktur organisasi harus menyesuaikan diri agar dapat bersaing dan beradaptasi dengan fleksibel. Oleh karena itu kemudian muncul desain struktur organisasi baru, yang merupakan pengembangan model struktur organisasi yang telah ada sebelumnya. Desain struktur organisasi baru itu adalah Struktur Tim, Struktur Virtual/Jaringan dan Struktur tanpa Tapal Batas.
Kesuksesan perubahan organisasi tidak hanya tergantung pada kesuksesan implementasi elemen teknis tetapi juga pada kesuksesan dalam mengatasi hambatan yang muncul pada tingkat individu sebagai suatu ketidakpatuhan atau merupakan suatu reaksi negatif terhadap perubahan.
Tiga penyebab utama yang mengakibatkan organisasi memerlukan perkembangan, yaitu :
4.Tingkat kompetisi yang makin tinggi di era globalisasi.
5.Kebutuhan akan peningkatan daya tahan organisasi.
6.Kebutuhan akan peningkatan kinerja organisasi.
Ketiga penyebab utama tersebut menuntut organisasi untuk berubah/berkembang hingga memiliki lima ciri organisasi unggul abad 21, yakni:
f.Lebih cepat (Fasting)
g.Sadar kualitas (Quality aware)
h.Keterlibatan karyawan tinggi (Official participations)
i.Berorientasikan pelanggan (Costumer orientation)
j.Lebih ramping (Slendering)
Konflik adalah perbedaan pendapat antara anggota satu dengan yang lain akibat kurangnya komunikasi di dalam organisasi. Dalam definisi Al-Quran disebut juga sebagai ikhtilaf, sebagaimana disebutkan dalam Q.S. Al-Baqarah : 164, 176, 213 juga ayat 253 dan Q.S. Al-Anfal : 42. Konflik Organisasi (organizational conflict) adalah ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja dan atau kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai dan persepsi.

3.2  SARAN
Dalam menghadapi dinamika berupa konflik organisasi dibutuhkan sebuah strategi dan implementasi dari apa yang disampaikan Nader dan Todd dalam bukunya The Disputing Process Law in Ten Societes . Strategi itu dapat berupa :
a.Memberikan kesempatan kepada semua anggota organisasi untuk mengemukakan pendapatnya tentang kondisi-kondisi penting yang diinginkan.
b.Meminta masing-masing pihak melihat dari perspektif pihak lain yang berseberangan baik argumen, pemikiran maupun posisinya
c.Menunjukan kepemimpinan yang tegas dan bijak serta mempertimbangkan berbagai hal dalam menetapkan keputusan.
d.Bersabar..
e.Penghindaran.
f.Kekerasan atau Paksaan.
g.Negosiasi.
h.Konsiliasi.
i.Mediasi.
j.Arbitrasi.
k.Peradilan.
DAFTAR PUSTAKA
Ndraha, Taliziduhu, 2011. Kybernologi (Ilmu Pemerintahan Baru). Jakarta: Rineka Cipta.
Syafiie, Inu Kencana, 2002. Sistem Pemerintahan Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Wahjono, Sentot Imam, 2010. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Zainal, Veithzal Rivai, Muliaman D Hadad, Mansyur Ramly. 2014. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

















BIODATA KELOMPOK
1.



Nama:DEDE ZAENI RAHMAT
N.I.M.:3506140204
Tempat,tanggal lahir:Tasikmalaya, 25 Juli 1995
Alamat:Jalan KH. Tubagus Abdullah Cimerak RT.01
RW. 03 Kel. Sukaasih Kec. Purbaratu  Kota  Tasikmalaya 46196
2.




Nama:DINI MESRIANI
N.I.M.:3506140009
Tempat,tanggal lahir:Ciamis, 21 Juni 1995
Alamat : RT. 03 RW.10 Dusun Karangpaci Desa
Kertayasa Kecamatan Cijulang Kabupaten
Pangandaran
3.




Nama:FEBI IMAM
N.I.M.:3506140002
Tempat,tanggal lahir:Ciamis, 19 Mei 1996
Alamat:RT. 26 RW.O9 Dusun Citerem Desa
Hegarmanah Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis
4.




Nama:GELAR PANGESTU
N.I.M.:3506140145
Tempat,tanggal lahir:Ciamis, 12 Juni 1995
Alamat:Jalan Wastukancana 2 RT.06 RW.06 Dusun
Banjarwaru Desa/ Kec.Kawali Kab.Ciamis
5.



Nama:RINI HARDIANTI
N.I.M.:3506140012
Tempat,tanggal lahir:Ciamis, 04 juni 1996
Alamat : RT. 04 RW. 06 Dusun Gunung Tiga Desa
Cintaratu Kecamatan Parigi Kabupaten
Pangandaran
6.





Nama:SITI HERTANTI
N.I.M.:3506140014
Tempat,tanggal lahir:Ciamis , 23 September 1995
Alamat    : RT. 01 RW. 06 Dusun Gunung Tiga Desa
Cintaratu Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran
7.





Nama:SUCI ARNI KIRANA
N.I.M.:3506140011
Tempat,tanggal lahir:Ciamis,4 Januari 1996
Alamat:RT.01 RW.10 Dusun Nusagede Desa Cijulang
Kec.Cijulang Kab.Pangandaran
8.





Nama      : YANI FITIANI
NIM      :3506140021
Tempat,tanggal lahir:Ciamis, 3 September 1995
Alamat  : RT. 03 RW. 04  Dusun Mekarsari Desa Cimindi
Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran

Komentar

Postingan populer dari blog ini

17 PUPUH SUNDA : GURU LAGU JEUNG GURU WILANGAN

SOAL-SOAL PENDIDIKAN PANCASILA