CINTA TANAH AIR



PEMBAHASAN

 
2.1  Pengertian Cinta Tanah Air
Perasaan cinta memiliki unsur kasih dan sayang akan sesuatu. Kemudian timbul dalam diri beruapa kemauan ingin merawat,menjaga,melindungi atau memelihara sebaik mungkin dari segala macam bahaya,ancaman dan gangguan apapun.Cinta tanah air dapat diartikan sebagai perasaan yang timbul dari sanubari warga negaranya untuk mengabdi,berkorba,memelihara,memebela,melindungi tanah airnya dari segala macam ancaman dan gangguan yang datang dari bangsa atau negara manapun.
Cinta tanah air atau selanjutnya disebut Nasionalisme ini merupakan semangat perjuangan heroik yang mendasari awal kemerdekaan Indonesia. Sebagaimana kita ketahui bahwa peran mahasiswa/generasi muda pada masa awal perjuangan kemerdekaan sangatlah kuat dan berperan penting,sebab dimulai dari berdirinya Boedi Oetomo 1908,kesadaran untuk meninggalkan sifat kedaerahan dan bersatu dan kesatuan nasional yang bernama Indonesia dengan Sumpah Pemuda 1928,ketegangan golongan tua dan golongan muda hingga pengamanan persiapan menjelang dan saat Proklamasi 17 Agustus 1945,perjuangan tiga tuntutan rakyat/Tritura dan menegaskan ideologi bangsa Pancasila tahun 1965 hingga Reformasi yang mengubah rezim otoritarian menuju era baru demokrasi.
Semua hal itu di landasi atas rasa cinta akan tanah air yang diimplementasikan melalui aksi dan sikap seluruh komponen masyarakat Indonesia. Kita patut bersyukur dan berbangga hati atas semua yang telah diberikan Allah Tuhan Yang Maha Berkehendak. Kini,di masa reformasi dan dengan tuntutan arus globalisasi,generasi muda dituntut untuk tetap mempertahankan jatidiri bangsa,peka dan memiliki rasa cinta tanah air. Salah satu cara terbaik adalah belajar dengan tekun dan selesai menempuh oerkuliahan dan lulus makan membaktikan diri dan kemampuannya untuk kemajuan bangsa dan negara. Karena generasi muda dimasa kini yang akan menghadapi tantangan globa dan mencapai tampuk kepemimpinan nasional di masa depan.




2.2 Proses Timbulnya Rasa Cinta Tanah Air
            Semua rasa yang timbul berawal dari tahapan proses yang terjadi. Begitupun dengan rasa Nasionalisme atau rasa cinta tanah air. Beberapa proses yang terjadi tersebut akan mengubah sikap yang tadinya apatis atau tak peduli menjadi tergugah untuk lebih peka dan sadar akan posisinya sebagi bangsa dalam bingkai sebuah negara yang terdiri atas bermacam suku,bangsa,etnis,golongan dan agama dan direkatkan dengan persatuan nasional.
            Perubahan zaman dari generasi ke generasi selanjutnya pun menjadi faktor lain perubahan sikap dan rasa cinta tanah air di tengah masyarakat. Tuntutan dan tantangan zaman yang berbeda pun semakin mengharuskan adanya proses penerapan secara efektif rasa cinta tanah air.
            Prose awal yang terjadi adalah dengan melihat,mendengar dan membaca sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Dalam proses ini biasanya terjadi di lingkungan pendidikan seperti sekolah dan keluarga. Dengan mengetahui perjuangan bangsa Indonesia di masa kemerdekaan,diharpakan timbul rasa ingin tahu,rasa cinta akan tanah air dan memahami nilai-nilai patriotisme yang digambarkan.
            Proses kedua biasanya adalah berupa sikap yang ditunjukkan baik fanatisme atau sikap cinta yang bertanggungjawab saat melihat bangas Indonesia berhadapan dengan bangsa lain. Misalnya saat pertandingan sepak bola ASEAN Games anatar Indonesia melawan Malaysia. Biasanya masyarakat menunjukkan sikap nasionalismenya dengan berbagai macam cara mulai yang biasa hingga yang tak bertanggung jawab dengan mencaci maki lawan.Dari sini timbul rasa ingin diakui,dihargai sebagai bangsa dan menunjukan kebanggaan sebagain suatu bangsa yang merdeka dan berdaulat.
            Proses selanjutnya menekankan pada implementasi nyata pada kehidupan sehari-hari untuk menunjukkannya. Dengan memaksimalkan rasa cintanya pada tanah air melalui profesi/jenis bidang pekerjaannya masing-masing. Termasuk berprestasi dan mengharumkan nama Indonesia dengan karyanya dimata Internasional. Misalnya seorang mahasiswa dengan cara tekun,gaiat dan rajin belajar,mengikuti perkuliahan dengan baik,tidak melakukan tawuran,melakukan kritisi melalui orasi dan demontrasi yang bertanggungjawab tanpa merusak fasilitas publik,menyampaikan aspirasi dengan sopan,beretika dan bertanggungjawab serta melaksanakan tri dharma perguruan tinggi dengan baik dan maksimal.
            Dari proses-proses inilah akan timbul dan terbentuk jiwa generasi muda sebagai bagian dari warga negara yang cinta tanah air dan Pancasilais. Generasi muda seperti inilah yang kelah akan mencapai tampuk pimpinana nasional dan melakukan tindakan sesuai konstitusi dan nilai-nilai nasionalisme itu sendiri.

2.3 Implementasi Rasa Cinta Tanah Air di Kehidupan Sehari-hari
Implementasi rasa cinta tanah air dapat terwujud dengan baik di masyarakat umumnya dan mahasiswa khusunya dalam menjalani aktivitas kehidupan sehari-hari. Hal ini terbukti dengan rasa Nasionalisme dalam berbagai bidang kehidupan dan dalam berbagai beberapa kegiatan di lingkungan sekitarnya. Pengamalan rasa cinta tanah air di masyarakat ini terjadi dalam beberapa bidang kehidupan, di antaranya sebagai berikut :
1.        Peringatan Hari-Hari Besar Nasional,seperti upacara peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan NKRI yang biasa diisi dengan kemeriahan dan sikap antusias dari masyarakat.
2.        Menjaga kelestarian lingkungan sekitar,khususnya hutan lindung dimana meruapakn aset berharga penyumbang O2 dan sumber air. Peran serta masyarakat menjaga lingkungan menunjukkan sikap positif berupa kepedulian dan rasa cinta tanah air.
3.        Menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa Persatuan,tanpa mengesampingkan bahas Ibu/bahasa daerah yang merupakan penyumbang khazanah perbendaharaan bahasa nasional.Dengan bangga dan menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar berarti secara nyata kita melestarikan dan memiliki jati diri generasi muda yang cinta akan tanah airnya.
4.        Menghindari tawuran dan provokasi yang mengarah pada tujuan mengadu domba sesama bangsa Indonesia. Dewasa ini kebanyakan generasi muda banyak terlibat tawuran yang berakhir hingga kematian yang biasanya akibat provokasi atau rasa solidaritas kelompok semata. Semua itu dibutakan hingga bangsa ini kadang lupa betapa besar pengrbanan para pendiri bangsa dan pejuang yang mempersatuakan bangsa menghadapi apa yang disebut penjajahan dan perang. Sikap musyawarah,kehati-hatian dalam bertindak,berfikir tepat dan bijak serta menelusuri penyebab permasalahan hingga penyelesaian konflik secara damai kini sulit ditemui. Maka dari itu generasi muda yang cinta tanah air seharusnya semakin sadar tentang bahaya provokasi yang  merongrong keutuhan persatuan dan kesatuan nasional.
5.        Pendidikan karakter baik di sekolah maupun di lingkungan keluarga.Pendidikan karakter yang dimaksud adalah pendidkan yang menekankan pada etika,kesopanan,pengamalan nilai-nilai Pancasila,pengutan akhlak melalui ilmu Agama,tata cara bersikap dan menghadapi konflik secara bijak samapi dengan pemahaman akan nilai toleransi dan keberagaman yang etrjadi di tengah masyarakat Indonesia. Dengan menjadikan pendidikan karakter sebagi unsur penunjang yang penting dalan tiap individu generasi bangsa Indonesia,maka rasa cinta tanah air telah tumbuh dan dimakanai secara benar dan nayat.
6.        Mengikuti latihan dasar kepemimpinan mahasiswa.Dengan LDKM diharapkan mahasiswa yang merupan generasi terbaik bangsa bisa memahami posisi strategisnya dalam peran serta pembangunan dan keutuhan bangsa. Kepemimpinan nasional yang dimasa mendatang menghadapi tantangan global yang semakinektrem membutuhkan mahasiswa yang nasionalis,terdidik,terlatih secara fisik,berwawasan luas,memiliki konsistensi dan berdaya saing visioner kedepan.
7.         Sikap gotong royong yang merupakan tradisi asli Indonesia. Gotong royong menjadi wujud lain dari rasa cinta tanah air anatar sesama masyarakat. Meskipun jika melihat di perkotaan sikap ini mulai memudar seiring sikap individualisme masyarakatnya sendiri. Jika sikap individualis tidak segera disadari bisa semakin menjadikan gotong royong hal yang hilang perlahan. Padahal sikap gotong royong sangatlah penting dalam pembangunan sebuah bangsa dalam menghindari separatisme dan rasa terabaikan.
8.         Pendidikan bela negara atau wajib militer (wamil) di lingkungan perguruang tinggi. Upaya pertahanan dan keamanan nasional menjadi salah satu kewajiban warga negara. Wujud implementasi cinta tanah air ini menekankan pada pelatihan fisik dan kempuan untuk bertahan dalam setiap keadaan medan. Wajib militer di sebagian negara diterapkan secara resmi dan masuk kurikulum pendidikan.
9.           Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri.Hal ini menjadi wujud kepedulian dan upaya berdikari mencukupi kebutuhan dengan produk dalam negeri.
10.              Turut serta berperan aktif dalam mengawal demokrasi hasil reformasi. Mengkritik,mengingatkan,memberikan saran dan masukan kepada Pemerintah dalam melaksanakan tugasnya. Baik melalui aspirasi langsung (demonstrasi,dengar pendapat,dll) atau melalui media sosial dengan sikap penuh tanggungjawab sesuai data dan fakta yang terjadi.
11.              Terus menumbuh kembangkan seni,tradisi dan budaya nasional sebagi warisan sejarah yang harus dilestarikan sehingga mampu berdaya saing global dengan kebudayaan lain yang mungkin bertentangan atau tak sesuai dengan jati diri masyarakat Indonesia.


2.4 Tujuan dari Rasa Cinta Tanah Air
      Beberapa tujuan dari rasa cinta tanah air antara lain :
1.      Menunjukan kepedulian dan kesiapan warga negara dalam berkorban untuk bangsa dan mempertahankan negara. Baik dengan senjata dan terlebih melalui bidang profesinya masing-masing dan caranya masing-masing. Sesuai UUD 1945 Pasal 30 ayat 1.
2.      Menunjukkan eksistensi kebangsaan dan rasa nasionalisme yang tumbuh pada jiwa dan diri tiap-tiap warga negara.
3.      Menjadikan tameng serta filtrasi akan masuknya dampak negarif dari ideologi yang bertentangan terhadap Pancasila.
4.      Memantapkan kesiapan generasi muda Indonesia dalam mengahdapi era persaingan global dan menuju Indonesia Emas 2045.
5.      Ikut serta dan berperan aktif dalam pembangunan nasional dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
6.      Menjadi motivasi pemersatu keanekaragaman suku,etnis,golongan,ras dan agama yang ada di Indonesia. Dengan demikian rasa persatuan akan tumbuh dan kuat serta tidak mudah di provokasi oleh pihak manapun yang mengakibatkan pada perpecahan.
7.      Berjiwa nasionalis sejati dan memiliki rasa bangga akan tanah airnya. Serta menunjukkan presatasi terbaiknya untuk mengaharumkan nama Indonesia hingga di mata Internasional.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

17 PUPUH SUNDA : GURU LAGU JEUNG GURU WILANGAN

DINAMIKA ORGANISASI

SOAL-SOAL PENDIDIKAN PANCASILA